setelah meredanya kasus Iman sekda kota Garut yang di kabarkan melenceng dari akidah islam (Ahmadiyyah), kini giliaran Aceng HM fikri Bupati Garut yang menjadi tranding topic warga Garut yang kabarnya menceraikan Fani oktora perempuan yang dinikahinya (entah istri ke berapa) dalam usia pernikahan yang masih sangat teramat muda yaitu 4 hari. Yang menjadi persoaalan, warga Garut menganggap bahwa Aceng Fikri mempermainkan Fani yang polos, Fani yang pada saat di nikahi Aceng Fikri masih berusia 18 tahun, di tambah Aceng fikri menceraikan Fani dengan cara yang tidak baik, yaitu melalui sms. sontak hal ini memicu respons negatif berupa kecaman-kecaman untuk sang Bupati Garut ini. warga Garut tanpa segan mulai membeberkan kasus-kasus yang menjerat Aceng fikri, di media sosial seperti Fb dan Twitter.
tindakan Diky candra yang memilih mengundurkan diri dari jabatannya di anggap pilihan yang tepat oleh warga "Papanya @CindyArlinda1 aman krn udah mundur dari Wakil Bupati Garut.. Alasan papa cukup keren gak mau ikut kebawa busuknya birokrasi." ujar salah satu aktivis sosial Garut di twitter. hal ini mendapat tanggapan langsung dari Cindy putri dari Diky candra yang pernah menjabat menjadi wakil bupati Garut pada awal masa pemerintahan Aceng Fikri."selama ini papa gak pernah mnceritakan kebusukannya karena papa yakin suatu hari kebenaran akan terungkap a".
Aceng Fikri yang bergelar S.Ag-pun di pertanyakan lagi pertanggung jawaban atas proker yg tidak berjalan baik dan tidak amanah ini.
Melihat ini, kepemingpinan di Garut sangat mengecewakan, setelah beberapa waktu yang lalu terdengar kabar kepala desa di sebuah kecamatan cilawu-Garut terjerat skandal perselingkuhan. Walaupun kasus ini belum diselidiki lebih lanjut, dan tidak mendapat pengakuan dari pihak wanita, Hal ini ramai dibicarakan orang sedesa, namun warga tidak mealukan perlakuan apapun karna pihak wanita bersikeras tidak mengakui skandal tersebut.
Ironis sekali, ketika mengingat mereka sang pilihan rakyat yang berdalih mengerti agama dan Hukum Tuhan, justru membuat image bahwa gelar dan embel-embel/atribut keagamaan (haji, ustadz,lulusan pesantren dsb) di jadikan obat untuk meninabobokanrakyat yang sudah menyerahkan kepercayaan penuh untuk sang pilihan rakyat.
“mungkin karna saya kaya, siapa sih yg gk mau sama saya?”. betapa ini sebuah argumen yang keliru, Dimana dengan argumen tersebut laki-laki dengan semena-mena bisa menduakan pasangan, dengan sebuah modal “kaya” laki-laki bisa mempermainkan pasangan, kasarnya bergunta-ganti pasangan, dapat di pastikan bahwa dia tidak mengerti arti dari kata “kesetiaan”. Jay Leno seorang pelawak yang juga menjadi Host terkenal di US bisa di katakan sebagai laki-laki kaya, dia mempunyai rumah yang sangat besar, yang di garasinya saja dia mempunyai sekitar 190 kendaraan, ya seperti yang pernah di tayangkan di acara suatu tv swasta leno berkata pada pers “saya mempunyai rumah yg cukup besar, di garasi rumah saya terdapat sekitar 100 mobil dan 90 motor, tapi saya hanya mempunyai satu istri, dan saya sangat mencintainya." Ini adalah kata-kata inspiratif, kata-kata hebat dari laki-laki hebat yang mengerti apa itu kesetiaan.
mungkin paragraf sebelumnya, menjawab perkataan Bupati Garut saat di wawancarai di tv-tv, yang merasa dirinya kaya sehingga berpandangan semua wanita mau dengannya. “Kasus sebelumnya tentang Bupati mabuk, lalu mobil plat merahnya di pake cewek pl karoke, lalu nabrak juga belum selesai” Aris mengingatkan. Kasus yang menjerat Bupati Garut ini menguatkan bahwa beliau layak di turunkan !!!
sejauh ini belum ada tindakan langsung dari warga, pergerakan massa harus di konsolidasi dulu “percuma cepat-cepat aksi tapi massa sedikit, minggu depan pasti turun ke jalan” jawab Aris ketika ditanyai prihal aksi. Mungkin banyak yang beranggapan bahwa “demo” adalah tindakan yang tidak baik, demo bisa di lancarkan asal tuntutan atas kesalahan yang di ajukan jelas, tujuannya jelas, dan untuk demo yang rencananya akan digerakan minggu depan (tepatnnya selasa) sudah sangat teramat jelas.
L seorang mahasiswa fak psikologi Uin Sgd Bdg berpendapat bahwa demo adalah pilihan terakhir setelah pilihan-pilihan lainnya di laksanakan, karena pemerintahan kita sangat keras, untuk kasus yang keras maka kita harus bertindak keras. Jika untuk kasus seperti ini di adakan aksi damai seperti rapat, tirani tidak akan sedikitpun menoleh kita.
okey, untuk kali ini, ini saja yang bisa saya sampaikan, semoga tindakan kita membuahkan hasil yang manis...
sumber : @ArisKarisma on Twitter