Halaman

Kamis, 19 Juli 2012

Kenangan sosial 1







hari menjelang dimana usiaku menginjak 19 tahun.
bukan anak kecil lagi !
sedangkan aku merasa perubahan positif yang seharusnya ada di kpribadianku belum ada sepenuhnya.

aku yang menantang lika-liku hidup,
menunggu matahari membakar kulit,
berharap badai menerpa,
saking meyakini kokoh niat ini.
tiba-tiba keheranan dengan aku saat melihat cermin semalam,
redup,hampir padam.
rasa lelah mulai menyala,
membakar sedikit demi sedikit semangatku,
meniup habis rasa percaya diriku.
memang tak pantas aku seperti ini,aku terdiam membayangkan wajah ibu yang polos,
yang rela menempuh ratusan kilo untuk menemuiku,
yang rela tak tidur untuk mendoakan cita-citaku.
aku tak paham dengan semua yang terjadi saat ini,
goncangan jiwa yang begitu dahsyat,
membuat aku hendak berlari,
dan tak ingin meneruskan semua ini !

teman-teman baruku baik,sangat baik,
walau tak ada yang menyamai teman-teman sosial 1 ku,
tak ada dan takan pernah ada yang menyamai kekuatan persahabatan kami,
sosial 1.

aku merindukan teriakan manja sahabatku ERNA,
yang mengajariku hidup tanpa ayah itu tak mudah,
aku merindukan tawa menawan sahabatku HANHAN,
yang juga mengajariku hidup tanpa ibu adalah bencana yang paling dahsyat yang dengan sedetik saja bisa lumpuhkan hati,
mereka sahabatku yang hebat,
yang tetap kuat dan terus mengajaku mengarungi kesulitan dunia dengan senyuman,
meski di balik senyuman itu mereka harus meneteskan setitik air mata tanda menyayangkan orang hebat yang membuat mereka ada sudah tak bisa menyaksikan mereka beranjak dewasa,
aku rindu kepolosan sahabatku RISKA,
yang dengan sekejap bisa membuat seisi sosial 1 tertawa,
aku rindu jailnya DANI,
yang membuat orang-orang gemas kekesalan,
aku rindu RISMA dan FITRI,
yang selalu ada menemaniku bernyanyi,
dengan iringan gitar yang di petik tangan kaku IRMAN dan INDRA
aku ingin melihat lagi RESTU menangis gara-gara pacar-pacarnya,
bahkan NURAINI yang kebingungan dengan masalah keluarganya,
aku rindu akan kegugupan ALAM saat di tanya guru,
dengan gerakan DIKI saat menari bahkan tidurnya THORIQ dan DEDE saat jam istirahat karena kecapean,
dengan gaya keibuibuan RINA ketika menasehati orang,
juga dengan diamnya IKMAL,
walau kadang temanku DEDI bicara dengan nada acak-acakan dan nampak tidak di atur tapi dia juga bagian dari kekompakan sosial 1,
dan AHMAD yang so keren karna mirip ruben onsu,
disini ga ada yang sesetia ARIS,
juga ga da yang seplyboy TAUFIK,
ga kalah kangen aku sama YUSEP yang cuplas-ceplos !!.

sungguh aku merindukan mereka :(

jika sajja aku boleh memilih,
di tingkat formal mana aku diam lebih lama,
aku takkan memilih sd,
aku ingin lebih lama di sosial 1 ku.
sosial 1 yang mengajari segala nilai kehidupan,
membuka peluang mimpi-mimpi ku untuk menulis,
membuka dan mendorong mimpi ku untuk bernyanyi,
mereka mampu membawa ku ke pijakan tertinggi.

kini,disini,saat ini,
aku seperti berjalan tanpa pijakan,
seakan mengapung dan tak tentu arah,
tak ada yang hiraukan kemana harus ku melaju.
ku coba mengusap cermin dan nyalakan lampu,
dengan gugup ku pandangi cermin itu,
cahaya nya ungkapkan 'kebanyakan orang gagal adalah orang yang tida menyadari begitu dekat nya mereka dengan kesuksesan saat mereka putuskan untuk menyerah'
senyum lelah ibu terbayang menandakan
aku harus lebih hebat dari ibu
dan bayangan teman-teman sosial 1 ku
mengepalkan tangan kanan dan mengangkat nya tinggi-tinggi menandakan
aku harus tetap semangat untuk menyongsong cita.

Bandung 13 november 2012

Ghemi Widdy Astuti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar