Halaman

Senin, 11 Januari 2016

Ikhlas


Lalu ia menjatuhkan diri menuju bumi
Terlebur hening seketika.
Memandang sudut jendela,
Membiarkan angina dan gemericiknya tiup terpa-menerpa

Telah lewat tengah malam,
Pukul 01:04 kali ini menjadi sebuah misteri.
Tentang kesenjangan kantuk dan duri, mata dan hati.

Menuai puji atas apa yang ia yakini,
Atau sebenarnya tak benar-benar ia yakini?
Mempertanyakan tiap-tiap gerak yang telah tertulis mutlak,
Beriring elegi sepilu sendu.

Menyerah sepenuhnya,
Karna langkah yang belum terjamah
tak mampu lagi ia menerka.

Andai berjatuhan beribu kejut,
Ia sudah siap terlatih bisa.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar